Pekan Raya Jakarta, Raya Warga atau Raya Industri Minuman Berpemanis Dalam Kemasan?

Pekan Raya Jakarta atau yang seringkali digaungkan dengan akronim PRJ merupakan agenda pesta pasar malam warga Jakarta sejak 1968. Bermula dengan nama Djakarta Fair di Lapangan Merdeka Monumen Nasional menjadi kolaborasi beberapa kelompok pasar malam di Jakarta. Berdasarkan berbagai sumber sejarah yang ada, gagasan PRJ sejak awal di Monas bertujuan untuk memberikan ruang bersama bagi berkembang dan dikenalnya berbagai karya atau usaha warga Jakarta dan sekitarnya yang tergolong dalam kelompok UMKM. Turut diwarnai juga dengan pertunjukan seni dan budaya yang beragam menjadikan agenda tahunan ini sebagai pasar malam terbesar warga Jakarta hingga kini di komplek JIEXPO.

Berdasarkan data hasil kunjungan lapangan tahunan dengan memerhatikan dinamika yang ada dan dialog dengan warga yang mengunjungi PRJ memberikan sebuah fakta problematika yang cukup meresahkan bagi FAKTA Indonesia. Dimana PRJ menjadi hajat promosi dan berdagang besar-besaran Industri Raksasa Minuman Berpemanis Dalam Kemasan dengan segala strategi dan kongkalikongnya dengan oknum penyelenggara dalam hajat besar tahunan warga Jakarta. Dimana dengan bebas dan masif industri menguasai atau bahkan memonopoli “pasar malam” terbesar di Jakarta ini dengan mengangkangi sekelompok UMKM yang berdagang. Dengan hal terkecil seperti diwajibkannya logo dan keberadaan produk MBDK di tempat berdagangnya warga. Sampai-sampai pihak industri pun menjadi kurator serta pengatur sistem pembayaran warga pengunjung dengan warga pegiat UMKM di PRJ. Apakah memang ini yang menjadi kemanfaatan yang disodorkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Penyelenggara dari tahun ke tahun?

Memanfaatkan euforia (kesenangan) dan semangat warga Jakarta dan sekitarnya atas pasar malam terbesar di Jakarta. Hajat rutin yang seharusnya menjadi ladang kebahagiaan dan kemanfaatan warga dengan membiarkan atau bahkan membius warga dengan “minuman segar” yang sebenarnya tidak sehat dan tidak bergizi baik. Menjadi sebuah momok dan refleksi mendalam bagi Pemprov DKI Jakarta dan terlebih Penyelenggara atas pembiaran atau bahkan pelanggengan intrik industri. Mulai dari meraup keuntungan secara tidak bertanggung jawab dan melawan hukum kesehatan yang ada.

Apakah menjadi benar ketika PRJ seharusnya menjadi pasar malam yang ramah bagi pengunjung anak-anak hingga dewasa tapi malah menjadi ajang perkenalan anak-anak dengan produk olahan yang dapat memberinya belenggu medis cuci darah dan diabetes tipe 2 (sementara menjadi perluasan pasar bagi industri)?

Bagi FAKTA Indonesia yang mengadvokasi dan memperjuangkan hak-hak warga secara aktif, keadaan ini merupakan sebuah pelanggaran berat terhadap hak warga atas perlindungan kesehatan dan penjaminan pangan yang sehat.
PRJ sudah seharusnya menjadi Raya, Perayaan, atau Pesta bagi Warga, baik yang berperan sebagai pengusaha UMKM dan juga ribuan warga perharinya yang menikmati sebagai pengunjung (ANTARA, 2023). Raya dalam konteks ini sudah selayaknya memberikan warga euforia dan kemanfaatan secara seimbang. Bukan euforia semu atau palsu tanpa kemanfaatan atau bahkan secara sadar dan terus-menerus membiarkan atau bahkan melanggengkan pelanggaran berat yang menodai hajat pesta malam Warga Jakarta.

Sudah harus, layak, dan sepantasnya pelanggaran dan momok yang dipertontonkan tiap tahunnya oleh Penyelenggara dan Instansi terkait ini dievaluasi dan menjadi perhatian Mas Pram dan Bang Rano Karno dalam usahanya mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global dan Berbudaya. Besar harap dan dukungan kami kepada Mas Pram selaku Gubernur dan Bang Rano Karno selaku Wagub untuk mengambil sikap nyata membersihkan noda industri MBDK dan mengembalikan PRJ yang kaya akan Senior dan Kebudayaan yang Sehat bagi Warga DKI Jakarta.

Juga menjadi tantangan apakah pekerjaan rumah yang turut kami sampaikan kepada Bapak dari kota ini dapat diselesaikan dan menjadi prestasi kemenangan warga menjelang 5 abad Kota Pemenang ini? Sehingga pesta Kebudayaan dan UMKM Jakarta ini bisa bersih dari intervensi dan strategi meraup keuntungan semata Industri MBDK.

Yoseph Madeliano T. G.
11 Juli 2025